di antara pendapat para pemuka Islam sbb.
PENDAPAT AL-ALLAMAH MUHAMMAD MANZHUR AN-NU’MANI
Syaikh Muhammad Manzur An-Nu’mani, Direktur Majalah Al-Furqan dan anggota tetap Rabithah ‘Alam Islami di
makkah Al-Mukaromah berkata, Guru mursyid saya telah berkata, ‘Wahai tuan, sebenarnya usia itu dapat mengekalkan berbagai
hal. Alangkah baiknya jika sekarang tuan berkenan menyisihkan waktu tuan agar
bersama-sama Syaikh ini (Muhammad Ilyas). Sesungguhnya, kini beliau telah berjalan dengan kecepatan ribuan mil per hari (mengisyaratkan
bahwa sebenarnya beliau adalah Da’i terbesar di seluruh dunia pada saat itu). Sungguh, selama ini saya tidak percaya
dengan apa yang saya baca dalam sejarah mengenai perjuangan dan pengorbanan para pemimpin Islam, para wali Allah, dan orang-orang
shalih dalam rangka menegakkan agama. Bahkan, saya menganggap apa yang saya baca itu sebagai sesuatu yang berlebih-lebihan.
Hal yang demikian telah menyebabkan saya termasuk orang yang pada mulanya menentang pada usaha dakwah ini. Namun akhir-akhir
ini, manakala saya mencoba menyisihkan waktu untuk menyertai Syaikh Muhammad Ilyas dan menyaksikan sendiri pengorbanan, kerisauan,
dan kasih sayang beliau dalam usaha menegakkan kalimat Allah swt., terbukalah mata saya terhadap kebenaran hal-hal yang saya
baca dalam sejarah mengenai para pejuang yang gigih dan tangguh itu. [1]
Setelah Syaikh Manzur Nu’mani mempelajari dengan labih mendalam mengenai usaha ini, beliau berkkata, “Saya
yakin bahwa usaha ini adalah satu-satunya usaha yang dapat menghidupkan kembali ruh keimanan dengan sempurna di kalangan umat
Islam………dst.
PENDAPAT SYAIKH ABUL –HASAN ALI AN-NADWI
Syaikh Abul-Hasan Ali An-Nadwi berkata, “Gambaran sebenarnya mengenai usaha dakwah ini tidak mungkin bisa terungkapkan
melalui tulisan. Kata-kata terlalu lemah untuk menjelaskan hakikat, cara-cara, dan perasan yang di alami oleh seseorang. Kata-kata
dan tulisan mustahil dapat melukiskan perasaan dan pandangan beliau (Syaikh Muhammad Ilyas). [2]
Syaikh Muhammad Ilyas rah.a. memiliki cita-cita dan tekad yang luar biasa. Jika beliau telah berazam mengerjakan sesuatu,
kesulitan apapun tiodak mampu menghalanginya………dst
PENDAPAT SYAIKH MUHAMMAD THAYIB AL-QASIMI
Syaikh Muhammad Zakariya berkata, “Ketua umum Lembaga pendidikan Darul-Ulum Deoband, Syaikh Muhammad Thayib Al-qasimi[3] adalah salah seorang ulama besar yang ikut aktif membantu kerja Jamaah Tabigh. Beliau selalu
menyertai setiap ijtima’(pertemuan) dan seringkali menyampaikan penjelasan mengenai metode dakwah Syaikh Muhammad Ilyas.
Sungguh sangat banyak makalah-makalahnya mengenai dakwah Syaikh Muhammad Ilyas ini sehingga dia menyusun beberapa buku
yang antara lain berjudul Hal Minal-Lazim an-NaqumaBitablighid-Dakwah? dan dakwah Al-Islamiyyah wa Ushuliha.
Bahkan, dia juga sangat menganjurkan dan mendorong para murid maupun guru di lingkungan madrasahnya agar ikut membantu
gerakan imanniyah tersebut, terutama membantu ijtima’ dan kerja-kerja tabligh di daerah Deoband.[4]
[1] periksa
Makatib Muhammad Ilyas, Syaikh Manzhur Nu’mani, hal.8
[2] Periksa
Khasiral-Islam Bin Hithathil-Muslimin, Abul hasan Ali An-Nadwi, hal.38
[3] Qari
Muhammad thayib Al-Qasimi. Beliau adalah pendiri darul ‘Ulum Deoband. Beliau menuntuk ilmu kepada para ulama besar pada
zamannya, kemudian menjadi ketua jami’ah Darul-Ulum Deoband, meski usianya masih muda. Baliau juga banyak menulis buku
antara lain , Ta’limat Islam, Al-Ulum At-Ttiknolojiyyah Al-Islamiyyah, Ad-Din
Was-Siyasah, dan lain-lain.
[4]Periksa Tablighi Jamaat Bar I’tiradhat Our Unki jawabaat, ISyaikh Muhammad
Zakariya, hal78
+++++++++++++++++++++++++
SURAT ABDUL –AZIZ BIN ABDULLAH BIN BAZ
Kerajaan Saudi Arabia
Kantor Lembaga Penyelidikan Ilmia,
Fatwa, dakwah, dan Pertimbangan
Kantor kepala
Dari Abdul-Aziz bin Abdullah bin Baz kepada Yth. Syaikh Sa’d bin Abdur-Rahman Al-Hushain, semoga Allah menunjukkan
kebenaran pada waktu senang maupun susa, dan semoga Allah
melindunginya dari kejahatan nafsu. Amiin.
Assalamu’alaikum wr.wb.
Amma ba’du. Suratmu tertanggal 3/3/1408 H. telah sampai kepadaku. Namun yang amat di sayangkan, dalam tulisanmu
terdapat Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi dan Syaikh Yusuf Al-Malahi, engkau tidak bersikap lemah lembut terhadapnya….dst.
Mengenai
siapa yang akan berhasil, dalam sebuah syair telah di sebutkan:
Seekor sapi menanduk batu pada suatu hari
Maka tanduknya yang kuat menjadi lemah sendiri.
Mereka telah
bekerja keras dalam usaha dakwah di Negara mereka sehingga tidak heran jika engkau tujukan kepadaku bahwa perdana mentri bahkan
berkenan menghadiri ijtima, mereka…..dst. Ia menyebutkan bahwa markaz mereka di Raiwind terbuka selama dua puluh empat
jam tempat jamaah di jalan Allah keluar masuk. Sungguh, mereka tidak akan bisa di tundukkan dengan tulisan-tulisanmu yang
pedas itu. Bahkan, tulisanmu dapat menghalangi manusia dan menjauhkannya dari kebenaran. Allah swt. Telah berfirman kepada
Nabi-Nya saw. Untuk mendidiknya dengan berakhlak mulia: “Maka di sebabkan rahmat
dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah merekamenjauhkan
diri dari sekelilingmu.” (Ali Imran: 159)
Sesungguhnya….dst.
Sesungguhnya, saya menulis jawaban ini dengan sangat hati-hati dan penuh pertimbangan demi untuk menarik kemaslahatan
dan menghindari bahaya, di samping saya memang mengenal persis mereka karena seringnya bertemu dengan mereka; baik di makkah,
madinah maupun Riyadh. Bahkan, saya juga banyak menimba dari
para masyayikh ijtima’ mereka, dan mempelajari kitab-kitab mereka. saya memberi nasihat kepadamu sebagaimana nasihat
yang telah saya berikan pulakepada syaikh Mahmud Al-Istambuli pada saat ia mencela orang-orang tabligh tanpa alas an, seperti
kebanyakan sikap orang-orang sekarang yang egois dan tidak mau tahu. Semoga Allah melindungi kita dari perbuatan yang demikian.
Dalam surat balasan itu, saya berkata kepada saudara Mahmud,
“Suratmu mengenai Jamaah Tabligh telah sampai kepadaku. Sungguh saya amat bersedih karena ada seorang da’i yang
sikapnya menyimpang dari ajaran Allah swt. Yang mencaci kawan-kawan seperjuanganyabahkan menuduh mereka sebagai orang-orang
yang sesat dan bersekongkol dengan musuh-musuh Islam dan kaum muslimin.”Memang, barangkali kita melihat adanya kelemahan
dalam jamaah tabligh dalam usaha dakwahnya. Untuk itu, kita perlu mengingatkan mereka. Namun kita juga harus mengakui adanya
kebenaran yang ada pada mereka. Alangkah baiknya jika saudara mau keluar bersama mereka sehingga dapat belajar kelembutan
dari mereka sebagai ganti kekerasan, dan mendoakan kebaikan untuk kaum muslimi, bukannya mengutuk mereka……….dst
############################################################
Maaf, banyak kalimat yang sengaja tidak saya tulis agar lebih singkat, di atas hanyalah sebagai contoh
kecil dari pandangan beberapa ulama yang telah saya kutib dari buku Maulana Ilyas rah.a di antara pengikut dan penentangnya
terjemahan dari buku Maulana Ilyas Bayna al Muayyidin wal Muta’arridlin oleh Abdul-khalid pirzada yang di terjemahkan
oleh ustadz Masrokhan Ahmad.
Yang pasti usaha ini telah di dukung ratusan atau mungkin ribuan ulama dari penjuru dunia
hingga saat ini, sehingga para pekerja dakwah bisa terus bergerak siang dan malam untuk mengajak kepada Allah