DI DALAM BUKU / KITAB DI SEBUTKAN SEBAGAI
BERIKUT
Surat Abdul Aziz :
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, dan kepada-Nyalah kita memohon pertolongan dalam urusan-urusan
dunia dan agama.
Yang mulia syaikh Abdul-Aziz bin Abdullah bin Baz, Ketua Umum Lembaga Penyelidikan ilmiah, Fatwa, Dakwah, dan
Pertimbangan, semoga Allah meneguhkannya dalam kehidupan dunia dan akhirat dan menjadikannya sebagai penolong kebenaran.
Assalamu’alaikum wr. wb
Amma ba’du. Sungguh, kemi telah membaca surat dari pendahuku tuan, yakni Syaikh Ibrahim bin Ibrahim, keluarga
Syaikh mufti Ad-Diyar As-Su’udi, semoga Allah mencurahkan rahmat ke atasnya dan melapangkan surga untuknya, yang di
tujukan kepada para ulama di belahan Timur dan di barat serta oleh pimpinan Jamaah Tabligh di Madinah serta sejumlah orang
yang di pesan agar mendampingi dan membantunya dengan baik. Dalam surat tersebut Syaikh Mufti Ad-Diyar As-Su’udi menyebutkan
bahwa tujuan Jamaah Tabligh adalah memberikan nasihat dan keterangn-keterangan di masjid-masjid, mendorong untuk mengamalkan
Al-Quran dan Hadits, memberikan peringatan keras agar menjauhi bid’ah dan khurafat seperti memnyembah kubur, meminta
kepada orang-orang yang telah mati, maupun bid’ah dan kemungkaran lainya. Kemudian beliau berkata,”Saya menulis
hal yang demikian mengenai mereka, tidak lain supaya mereka mendapatkan bantuan dari saudara-saudara mereka dengan mempersilakan
mereka untuk menjalankan kerja-kerja tersebut seraya memohon kepada Allah agar memberikan taufik kepada mereka agar meluruskan
niat dan berkata benar, selamat dari kebengkokan, serta memberikan manfaat kepada bayan dan ceramah mereka. Sesungguhnya Dia
Maha Berkuasa atas segala sesuatu.
Di samping itu kami juga banyak membaca surat-surat tuan sendiri, semoga Allah memberikan pahala kepada tuan
yang dalam surat tersebut tuan sangat mendukung kegiatan jamaah tersebut, memuji keutamaan, pengorbanan, dan kesabaran mereka
dalam usaha dakwah ilallah, semata-mata mengharapkan keridhaan Allah swt.. karena pengorbanan merekalah maka banyak orang
yang tersesat kembali mendapatkan petunjuk dan banyak orang kafir yang masuk Islam, yang selanjutnya timbul pula semangat
untuk keluar bersama mereka dalam rangka dakwah ilallah dengan hikmah dan nasihat yang baik. Apalagi di kalangan mahasiswa,
mereka sangat banyak yang ambil bagian karena mendapatkan kebaikan yang hanya dapat di ketahui oleh Allah swt..
Selanjutnya, kami juga membaca beberapa surat
dari pihak pemerintah yang isinya mendukung mereka, semoga Allah membalas kebaikan mereka yang telah berusaha memberikan bantuan.
Pertama adalah surat dari yang mulia Raja Abdul –Aziz,
semoga Allah memberikan kenikmatan di tempat peristirahatannya. Kemudian, surat
yang di tujukan kepada tuan yang mulia Raja Fahd, semoga Allah senantiasa melindunginya. Dalam surat tersebut beliau berkata tentang Jamaah Tabligh sebagai berikut, “Sesunggugnya,
Jamaah Tabligh tidak mempunyai tujuan politik maupun kebendaan. Tujuannya hanya semata-mata memperbaiki diri di jalan Allah,
mangajak manusia kepada Allah dengan penuh bijaksana dan nasihat yang baik. Banyak di antara mereka yang telah pergi ke seluruh dunia untuk mengajak manusia kepada Allah. Kemudian, mereka meminta kepada
setiap orang agar menyiapkan dirinya sebagai da’inya Allah swt..”
Dalam suratnya tersebut, yang mulia Raja Fahd menghimbau agar mereka memberikan pertolongan kepada mereka sebagaimana
yang kami dapati dalam surat-surat dari banyak ulama besar maupun dari kalangan dosen universitas, baik di Madinah, bahkan
di dalam maupun di luar kerajaan Saudi. Dalam surat tersebut mereka memuji Jamaah Tabligh, terutama terhadap berbagai pengaruh
positif yang muncul di mana-mana karena dengan kerja Tabligh tersebut, bahakan banyak orang yang kemudian mengikutinya, baik
ketika mereka menjalankan kerja di tempat tinggalnya maupun ketika mereka bepergian(keluar di jalan Allah). Sebagian kalangan
yang saling berbeda paham, bahkan juga mengakui kelebihan Jamaah Tabligh dan pengaruhnya terhadap ahli khurafat sehingga berkat
usaha mereka, Allah swt. menunjuki mereka jalan yang lurus. Sehingga Muhammad Aslam, semoga Allah mengampuni kita dan dia,
dalam suratnya yang terkenal mengakui kebaikan Jamaah Tabligh. Dia berkata bahwa dia tidak mengetahui Islam melainkan dengan
cara yang di gunakan oleh Jamaah Tabligh.
Namun, pada akhir-akhir ini, setan dan hawa nafsu telah mempermainkan sebagian orang di Madinah, semoga
allah memberikan petunjuk kepada mereka yang sangat membenci Jamaah Tabligh. Bahkan, mereka mengerahkantenaga dan waktunya
untuk menyerang, mencaci-maki, menimbulkan kecurigaan, bahkan dengan enaknya mereka mendatangi pemuda-pemuda yang berkat usaha
Jamaah Tabligh telah berubah rajin menjaga shalat lima waktu
dan mengamalkan sunnah, lalu berkata kepada mereka, “Apabila kamu tetap seperti keadaanmu dahulu, yakni hidup dalam
kelalaian dan kemaksiyatan, itu lebih baik daripada kamu terpengaruh oleh Jamaah Tabligh. Tentu saja, sebagian mereka ada
yang menjadi nakal kembali. Na’udzubillah.
Bahkan, mereka juga menyebarkan desas-desus bahwa tuan yang mulia telah menarik kembali pendapat tuan mengenai
Jamaah Tabligh manakala mereka telah menyampaikan keburukan Jamaah tersebut kepada tuan. Namun, kami tidak percaya mengenai
hal tersebut kepada tuan. Kami telah banyak membaca atau mendengar dari tulisan tuan sebelum ini, yang tentunya berdasarkan
pada pengamatan yang mendalam serta keinginan untuk mencapai kebaikan dan menghindarkan bahaya. Oleh karena itu, kami tidak
menerima apa yang mereka sandarkan kepada tuan. Maka, dalam kesempatan ini kami mohon penjelasan kepada Tuan yang mulia mengenai
sikap mereka agar umat tidak menjadi bingung. Semoga Allah swt. meneguhkan tuan untuk menghentikan fitnah ini. Sesungguhnya,
Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Atas nama murid-murid tuan di Madinah
Ibrahim bin Abdur-Rahman Al-Hussain
SURAT BALASAN
Wa’alaikumus-salam wr. wb.
Amma ba’d. Saya beritahukan kepadamu bahwa pada saat ini saya tetap berada pada pendapat saya semula mengenai
Jamaah Tabligh sebagaimana yang telah saya tiulis dalam buku-buku maupun surat-surat, baik dahulu maupun sekarang. Demikian
pula, apa yang telah di tulis oleh pendahulu saya, syaikh Muhammad bin Ibrahim, keluarga Asy-Syaikh, emoga Allah mensucikan
ruhnya dan menerangi kuburnya, ataupun yang telah di tulis oleh para ulama lain yang telah di kuatkan oleh yang mulia Paduka
Raja Abdul-Aziz, semoga Allah merahmatinya, dan Paduka Raja Fahd, semoga Allah melimpahkan taufik kepadanya. Karena melalui
Jamaah Tabligh, Allah telah memberikan manfaat yang amat banyak dan menurunkan hidayah kepada menusia. Yang seharusnya kita
perbat adalah berterimakasih kepada mereka atas usaha dan perjuangannya. Hal yang demikian termasuk tolong menolong dalam
kebaikan dan takwa serta saling menasihati sesama kaum muslimin. Hanya saja, saya nasihatkan kepada mereka dan seluruh umat
Islam(terutama kaum muda) agar tidak bepergian ke negeri kafir, kecuali bagi orang yang mempunyai ilmu dan bashirah. Karena
hal itu akan sangat berbahaya bagi orang yangtidak mengetahui syariat Islam dan dasar aqidah yang di bawa oleh Nabi Muhammad
saw. Dan di ikuti oleh para sahabatnya.
Adapun mengenai pertanyaan mereka bahwa saya mencabut pendapat saya mengenai Jamaah Tabligh, itu pernyataan
dusta. Bahkan, saya menasihati mereka agar menghentikan ulah tersebut dan saya menganjurkan mereka agar menghadiri pertemuan
Jamaah Tabligh dan ikut keluar bersama mereka supaya memperoleh banyak menfaat. Kemudian, saya meminta kepada mereka agar
berhati-hati dalam memberikan pendapat dan agar berpandangan jauh ke depan. Saya juga mengingatkan kepada mereka bahwa sikap
penolakan mereka itu akan berakibat buruk di dunia dan akhirat, karena itu hanyalah tipu daya syaitan. Semoga Allah menyelamatkan
kita dari orang-orang yang hendak memalingkan manusia dari seruan agama serta menyibukkan manusia dengan hal-hal yang merusak
hati dan banyak bicara.
Ini adalah agama Allah. Kita memohon kepada Allah agar memperlihatkan kebenaran kepada kita dan menetapkan kita
di atas kebenaran tersebut, kemudian menampakkan kebatilan kepada kita, dan menjauhkan kita darinya. Sesungguhnya Dia Maha
Penolong dan Maha Kuasa atas semua itu.
Semoga Allah melimpahkan rahnatnya ka atas hamba dan Rasul-Nya, Muhammad saw. Sebagai rahmat bagi seluruh alam,
beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya sampai hari kiamat. Amiin.
Wassalamu’alaikum wr. Wb.
Ketua Umum
Lembaga Penyelidikan Ilmiah, Fatwa,
Dakwah, dan Pertimbangan
Abdul-Aziz bin Abdullah bin Baz
Taken of:
Maulana Muhammad Ilyas Rah.A
Di antara Pengikut dan Penentangnya
Di
terjemahkan dari buku
Maulana Muhammad Ilyas Bayna al Muayyidin
Wal Muta’arridlin
Karangan
Dr.Abdul Khaliq Pirzada
Penerjemah:
Ustadz Masrokhann Ahmad
Di
terbitkan oleh penerbit Ash-Shaff
Jl.
Timoho No. 124 Yogyakarta 55221
Telp./Fax.(0274)548144
Dalam buku tersebut Dr.Abdul Khaliq Pirzada juga berkata :
Sesungguhnya, keluar untuk memperbaiki diri seperti halnya dengan keluar untuk menuntut ilmu dan mencari hidayah.
Bahkan, sama dengan mengajak manusia agar taat kepada Tuhannya atau mengajarkan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka di dunia
dan di akhirat. Semuanya itu di namakan keluar di jalan Allah swt. Jika di dasari
dengan niat yang ikhlas semata-mata mengharap keridhaan Allah swt., bersih dari tujuan harta dan kedudukan, atau bertujuan
sekadar bermain-main. Adalah suatu kebodohan mengingkari Jamaah Tabligh yang keluar di jalan Allah untuk mengajak dan mengajar
manusia kepada agama di samping juda memperbaiki dan melatih diri mereka. Padahal, Rasulullah saw. Telah bersabda,
“Sungguh,
sepetang atau sepagi di jalan Allah adalah lebih baik dari pada dunia seisinya.” (HR. Bukhari Muslim)
Dalam hadist lain, beliau saw. Juga
bersabda, “Barangsiapa datang di masjid ini, tidak ada tujuan lain kecuali untuk belajar atau mengajarkan kebaikan,
maka dia seperti pejuang di jalan Allah.” Masih banyak hadist-hadist lainya yang serupa dengan hadist tersebut. Jadi,
mengapa Jamaah Tabligh yang keluar di jalan Allah di katakana bid’ah? Apakah mereka lupa bahwa Rasulullah saw. Sendiri
pernah mengrim tujuh puluh orang qurra juga mengirimkan Mu’adz dan Abu Musa
Al-Asy’ari ke Yaman. Beliau saw. Berpesan lepada keduanya, “hendaklah kalian memberi kabar gembira, jangan menakut-nakuti.
Hendaklah kalian mempermudah jangan mempersulit. Dan hendaklah kalian saling membantu, jangan saling berselisih.” Bahkan
Rasulullah saw. Juga mengirimkan Ali bin Abi Thalib dan Khalid bin Sa’id bin Al-Ash r.a. bersama jamaah untuk berdakwah
dan mengajarkan agama kepada manusia.
Adapun jamaah
tabligh yang membatasi waktu ketika keluar, itu hanyalah seperti aturan belajar di sekolah atau perguruan tunggi saja supaya
dapat di ketahui kapan waktu pergi dan kapan waktu berada di rumah guna mempersiapkan bekal dan sebagainya. Apakah pembatasan
waktu untuk kemaslahatan dakwah seperti dapat di katakan bid’ah? Nampaknya benar juga kata pepatah, “Pandangan
pecinta menghalangi aib. Tetapi, bagi orang yang benci, yang nampak hanyal;ah keburukan.” Wahai saudaraku, apakah yang
menyebabkan saudara membenci hamba-hamba yang senantiasa memohon ridho dari Tuhannya dan memohon keridhaan untuk saudara-saudaranya.
Apakah yang menyebabkan kebencian terhadap orang yang memperbaiki diri serta selalu berkata dan berbuat baik?”
*******************
Dalam buku yang berjudul “meluruskan kesalahpahaman terhadap
jaulah(jamaah tabligh)” yang di tulis oleh Mulwi Ahmad Harun Al Rosyid, di sebutkan hasil yang Allah berikan atas usaha
ini sebagai berikut
Hasil yang Allah berikan
Di Afrika
Menjelang di cetaknya buku ini, satu jamaah dari Saudi datang ke Temboro. Salah satu anggota jamaah dari Saudi
datang ke Temboro. Salah satu anggota jamaah, Ahmad Abdur Rahman dari ‘Aziziyyah Makkah, menceritakan pengalamanya keluar
40 hari ke Afrika tengah tujuh tahun yang lalu kepada penulis.
Satu jamaah berjumlah enam orang dari Makkah bergerak di Afrika Tengah selama satu bulan. Untuk beberapa hari
jamaah mengadakan program di kawasan sekitar hutan rimba Bagandu yang membentang di
Kamerun, Ethiopia, Kongo, dan Afrika Tengah. Di
hutan itu berdiam satu komonitas orang-orang suku Hottentot. Paling tinggi tubuh mereka kurang lebih hanya satu meter. Mereka
yang tinggal di wilayah Afrika tengah mencapai 100.00 jiwa. Semua masih hidup primitif. Tidak mengenal agama, tidak berpakaian,
tidak ada rumah permanen, dan cara berdagangnya masih dengan system barter.
Di tempat masjid yang di tempati jamaah, terdapat pasar yang setiap pagi selalu di datangi oleh Hottentot untuk
melakukan barter. Malam hari jamaah berdoa habis-habisan memohon hidayah untuk mereka. Paginya, aneh, tidak seorang Hottentot
pun datang ke pasar. Setelah bermusyawarah dengan penduduk setempat, seorang yang biasa menjadi pemandu peneliti asing menawarkan
diri untuk mengantarkan kami. Setelah di ketahui bahwa dia bukan muslim, salah seorang anggota jamaah berdakwah kepadanya
dalam beberapa menit. Akhirnya dia pun masuk islam.
Beberapa orang dari jamaah pergi masuk ke dalam hutan liar di temani pemandu dan penerjemah. Dengan sedikit
usaha pemandu, dalam waktu singkat terkumpul 25 orang laki-laki dan perempuan. Seorang dari jamaah menyampaikan kepentingan
dan kenikmatan Islam kepada mereka dengan di Bantu dua penerjemah sekaligus. Jamaah menyampaikan kepentingan dan kenikmatan
Islam dalam bahasa Arab yang di terjemahkan ke dalam bahasa Hottentot.
Setelah beberapa menit jamaah berbicara merekapun masuk Islam. Beberapa orang di bawa ke masjid untuk di ajari
agama. Kemudian dua orang lagi menyusul jamaah ke masjid untuk masuk Islam. Setelah tiga hari di sana jamaah pindah ke masjid lain dengan di ikuti tiga orang dari suku Hottentot. Kami meghubungi
seorang Kyai di sana supaya dakwah dan bimbingn agama kepada
mereka di tindak lanjuti.
Selama sebulan tidak bisa di hitung berapa orang masul Islam. Hanya di dakwahi jamaah beberapa menit saja; polisi,
pedagang, orang yang menunggu masjid, bahkan orang yang baru mandi di sungai langsung masuk Islam. Setelah jamaah pulang,
bertepatan dengan musim haji pada tahun yang sama Kyai yang di beri tanggung jawab untuk membimbing agama kepada orang-orang
Othentout itu dating ke makkah. Beliau menginformasikan sekarang sudah hampir dua ribu orang Othentout masuk Islam. Alhamdulillah
Di Eropa
Di Spanyol, jamaah yang pertama kali di kirim mencari orang keturunan Arab yang sudah banyak murtad. Di jumpai
seorang Arab Kristen. Setelah di lacak ia masih keturunan Shahabat Umar bin Katab.ra. jamaah berkata kepadanya, “Harimau
selalu beranak Harimau. Tidak bisa yang lain. Kamu keturunan Orang Islam, maka harus Islam.” Dia bersama keluarganyapun
masuk Islam kembali.
Di Inggris, dengan usaha sederhana ini, Allah swt. Mewujudkan kurang lebih tigapuluh pondok pesantren salaf
dan puluhan pesantren Al Quran. Di Prancis, sejak pertama kali dakwah tabligh di mulai (sekitar tahun 50-an) hingga sekarang
telah berdiri tiga ribu masjid di sertai gelombang masuknya orang-orang kafir ke dalam agama Islam. Di Pakistan, penilis menemui
seorang pemuda dari Moskow datang ke Pakistan
bersama jamaah dengan niat akan menghafalkan Al Quran.
Di Amerika
Pada tahun 2000 Indonesia
mengirim dua jamaah ke Amerika. Mesjid-mesjid yang mereka datangi di antaranya adalah bekas gereja kosong yang sudah di tinggalkan
para pengikutnya (orang Kristen). Gereja kosong tersebut di beli oleh orang Islam, kemudian di jadikan masjid. Ketika dua
jamaah bergerak di sana, hampir setiap hari menyaksikan orang-orang
Amerika baik yang berkulit putih maupun kulit hitam masuk Islam.
*******************
Imam Al ghazali rah.a mengatakan
dalam Ihya ‘Ulumudin:
“Dan wajib atas setiap ahli ilmu agam yang telah menylesaikan
fardlu ‘ainnya dan ia memiliki waktu untuk fardlu kifayah untuk keluar kepada orang-orang tetangga kampungnya; para
penduduk, orang-orang Arab, Kurdi dan lainnya, dan mengajari mereka agama dan fardlu-fardlu syari’at. Dan ia bawa sendiri
perbekalan yang ia makan serta tidak makan makana mereka, sebab kebanyakan di dapat dari hasil merampas.
Setiap orang awam yang mengerti syarat-syarat shalat mesti mengajarkan
pada orang lain. Bila tidak, dia mendapatkan bagian dosa. Telah di maklumi bahwa manusia tidak di lahirkan sebagai orang yang
alim tentang syara’. Dan sesungguhnya yang wajib bertabligh adalah ahli ilmu. Maka siapa pun yang telah mempelajari
satu masalah, ia termasuh ahli ilmu tentang masalah tersebut. Dan sungguh aku bersumpah, dosa ulama ahl iilmu lebih berat.
Sebab kemampuan mereka dalam masalah (tabligh) ini lebih jelas dan lebih layak bila mereka yang melakukannya. Sebab, seandainya
para pekerja meninggalkan pekerjaan mereka semua, tentulah kehidupan akan kacau. Sedangkan mereka telah mengemban satu perkara
yang mutlak di perlukan untuk kebaikan semua makhluq. Kapasitas dan pekerjaan seorang faqih adalah menyampaikan apa saja yang
telah sampai padanya dari Rasulullah saw., sesungguhnya ulamalah pewaris para nabi as., dan tidak di benarkan seorang tinggal
di rumahnya dan tidak keluar ke masjid, sedangkan ia mengetahui bahwa orang-orang tidak bisa shalat (dengan benar). Bahkan,
bila ia telah mengetahui hal itu, wajib atasnya keluar untuk mengajar (mereka) dan mencegah (kemungkaran).” (Ihya ‘Ulumudin: Kitab Al Amr bil Ma’ruf wan Nahy’anil Munkar)
Berlandaskan pernyataan Imam Ghazali rah.a di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa usaha dakwah tabligh Maulana
Ilyas rah.a bukan sesuatu yang baru. Beliau “hanya” menjabarkan apa yang telah di konsepkan oleh para ulama terdahulu
dalam masyarakat luas. Secara bertahap dakwah tabligh mendorong ummat untuk mengamalkan apa yang telah lama di tulis oleh
Imam Ghazali rah.a tersebut.
Secara realita masyarakat saat ini masih banyak sekali yang belum mengerti shalat, sedangkan sebagian orang
telah lama mengetahuinya. Banyak sekali yang belum mengerti aturan muamalah, sedangkan sebagian orang sudah bertahun-tahun
mempelajarinya. Bahkan tidak sedikit orang yang mengaku Islam tetapi belum lancar mengucapkan kalimat Thoyyibah.
Di kawasn Blitar selatan beberapa desa sudah bertahun-tahun tidak menjalankan shalat Id kerena tidak ada yang
mampu berkhutbah dan menjadi imam. Di pinggiran wajak Malang
satu kampong tidak pernah shalat jum’at selama bertahun-tahun. Di Tengger masih banyak orang yang tidak mengetahui syarat
rukun shalat. Bahkan kadang-kadang ke masjid sambil menggendong anjing.
Masih banyak sekali kondisi saudara-saudara muslim yang sangat memperihatinkan. Bukan hanya di ujung-ujung Flores;
Lombok, ataupun Irian Jaya (yang lebih parah lagi tentunnya), bahkan anggota keluarga,saudara, tetangga, langganan becak,
langganan belanja, atau siapa saja di sekitar kita yang masih belum paham dan mengamalkan ajaran Islam.
Inilah PR yang harus kita cari jalan keluarnya. Bagaimana? Untuk inilah jamaah-jamaah di kirim. Namun, tanpa
bimbingn para ulama usaha ini akan banyak menimbulkan masalah dan tanda Tanya.
Harapan penulis adalah para ulama yang mulia dan para santri bisa memberikan bimbingan, baik kepada jamaah yang
sedangkeluar(khuruj) dari masjid ke masjid maupun yang melakukan kerja dakwah tabligh di kampong masing-masing.
Sayyid Abul Hasan Ali An Nadwi rah.a mengatakan, “selama tidak ada titik temu antara ulama dengan orang
awam, maka gap (jurang pemisah) antara keduanya tidak akan terhapus. Akibatnya, Ulama sibuk membahas masalah yang sedang tidak
di butuhkan ummat, dan ummat tidak paham apa yang sedang di bahas para Ulama”.
taken of:
MELURUSKAN KESALAH PAHAMAN
TERHADAP JAULAH (JAMAAH TABLIGH)
Oleh :
Mulwi Ahmad Harun Al Rosyid
Penerbit:
PUSTAKA HARMOIN
PO.BOX 313 Magetan
63395
Telp. (0351)868737
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pesan saya (penulis di web ini):
Saya adalah seorang mahasiswa di salah satu PTN di jawa tengah, saya bukan orang ‘Alim, tidak
memiliki ilmu kecuali hanya sedikit sekali. Website saya ini hanya sebagai pembanding, bukan sebagai patokan, hal tersebut
sebagian dari yang saya temui selama bergaul dengan para pekerja dakwah ini serta pernah mengikuti perjalanan dakwah ke luar
pulau.
Website ini saya buat atas inisiatif pribadi tanpa musyawarah, Sebagai orang yang bukan ahlinya saya sempat
takut mempblikasikan web ini, namun dorongan dari pesan-pesan yang masuk mempengaruhi saya untuk tetap mempertahankan web
ini. Sebagai website yang di buat oleh orang yang bukan ahlinya, tentunya web ini juga rentan dengan kesalahan, untuk itu
saya mohon saran dari pembaca melalui kolom di bawah ini, ada salahnya semata-mata karena kebodohan saya, mohon di ikhlaskan.
TERIMAKASIH. Semoga Allah SWT abadikan kita menjadi asbab tersebarnya hidayah ke seluruh alam Amin…
Wallahu A’lam